Jadikan Pekerjaan sebagai Hobi

Februari 25, 2008

Dalam situasi yang masih kurang menguntungkan begini, marilah kita mencari solusi agar tetap bersemangat dalam menghadapi hidup ini. Menekuni hobi sebagai pekerjaan memang gampang-gampang susah. Kedati demikian kondisi sulit seperti sekarang, sangat perlu kita menekuni pekerjaan sebagai hobi. Manfaatnya adalah untuk mengurangi beban stress atau sekedar refreshing dari rutinitas kerja yang sering menjemukan. Lebih dari itu memang kadang hidup tidak selalu berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Barangkali ada yang telah memiliki segala hal, modal dan peluang ekonomi, tetapi bila keberuntungan tidak di tangan, tidak dapat menjamin bahwa keberhasilan pasti ada di tangan kita.

Oleh sebab itu bila dapat menggiring pekerjaan menjadi hobi, jelas akan lebih baik, karena tidak lagi kita merasa menjadi budak dari pekerjaan. Agar pekerjaan menjadi sesuatu yang mengasyikkan, anggaplah pekerjaan sebagai ladang amal pengabdian kepada Allah Swt., sehingga bermanfaat bagi orang banyak. Tentu saja setiap kali melangkah harus didasari niat yang tulus dan ikhlas. Jadi dalam hal ini tugas kita yang utama adalah berjuang, bukan hanya untuk meraih sukses belaka tetapi untuk melakukan hal-hal yang baik sebagai manifestasi beribadah kepada Allah Swt.

Pekerjaan yang telah menghobi bila didasari oleh passion (nafsu), minat atau bakat, meski relatif akan mengalami pasang surut yang terlalu tajam, mudah-mudahan tidak menimbulkan masalah besar. Apalagi bila kegiatan atau pekerjaan itu hasilnya bukan untuk dipuji, dihargai bahkan dibalas budi orang lain atau lembaga tempat kita berkerja.

Semoga Allah Swt. memberi yang lebih dari yang kita harapkan. Bukankah tidak ada artinya kesuksesan dunia bila tidak diridhai Allah. Dan jangan lupa bahwa kebaikan adalah dasar dari sebuah reputasi. Juga milikilah kemurahan hati karena di situlah sumber kehidupan. Dan hanya Allah jua lah lautan ampunan dan samudera rejeki. Karenanya jangan berhenti untuk memohon/berdoa kepada-Nya di setiap usai sholat kita. Wallahu a’lam.

Ditulis oleh jaen2006

Tinggalkan komentar